Hallo sahabat traveling, ulasan berikut ini membahas tentang pesona Kawah Putih di kawasan Ciwidey Bandung Jawa Barat dan suka duka pungutan liar (pungli) dikawasan tersebut. Jika membahas pesona dan keindahannya, Kawah Putih di Ciwidey ini memang tidak ada habisnya. Kawah Putih ini adalah sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Bentukan yang alami dari letusan tersebut membentuk kawah yang cantik.
Namun, ada hal yang kurang mengenakkan dari tempat wisata tersebut. Salah satunya adalah praktik pungli yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Berkunjung di tempat tersebut jangan kaget jika kalian akan di cegat beberapa orang untuk menyambut kalian dan meminta biaya parkir.
Biaya parkir yang Fantastis
Jika kalian berkunjung ke tempat tersebut, jangan kaget jika tarif parkir yang dikenakan cukup fantastis. Dari foto memang tertera dengan harga normal, yaitu untuk roda 4 dikenakan biaya Rp. 6.000,- roda 2 Rp. 5000,- dan roda 6 sebesar Rp. 25000,- namun harga tersebut adalah lokasi parkir di bawah.
Namun pada praktiknya tarif yang dikenakan sangat tidak logis, oknum petugas parkir mengenakan tarif Rp 15.000 untuk parkir satu motor. Tidak hanya itu, oknum parkir tersebut juga mengenakan tarif paksa Rp 5.000 untuk satu helm.
“Helm nya harus dititipkan, Rp 5.000 satu helm. Tidak boleh digantung di motor, sudah peraturannya begitu. Kalau tidak berkenan dititipkan, silahkan helmnya dibawa ke atas,” ujar salah seorang oknum parkir.
Berikut ini Tips agar terhindar dari Tarif Parkir Selangit
Jika ingin terhindar dari tarif parkir mahal, sebaiknya tidak memarkir kendaraan di kawasan Kawah Putih tersebut. Tepat di seberang kawasan kawasan kawah putih, terdapat tempat istirahat dengan warung-warung kopi lokal. Parkirkan kendaraan disana, kemudian berjalan kaki sedikit ke pintu masuk Kawah Putih, maka anda terhindar dari tarif parkir yang mahal.
Harga Tiket Resmi
Selain tiket parkir, selanjutnya kalian harus membayar tiket masuk kawah putih. Harga tiket resmi untuk memasuki Kawasan tersebut sebesar Rp 20.000, ditambah Rp 15.000 untuk angkutan ontang anting.
Untuk diketahui, ontang anting adalah angkutan bermuatan sekitar 12 orang untuk menempuh perjalanan ke lokasi Kawah Putih sejauh sekitar 5 Km. Wisatawan wajib menggunakan angkutan ini, karena kendaraan dilarang masuk ke area atas Kawah Putih, terkecuali kendaraan roda 4 yang berkenan membayar lebih mahal yakni Rp Rp 150.000.
Pastikan anda membeli tiket masuk ini di tiket box resmi, bukan membayar kepada calo. Para pengendara motor adalah sasaran empuk para calo tiket masuk Kawah Putih. Modus operasi mereka adalah dengan menggiring pengendara motor yang baru saja memarkir kendaraan, untuk membeli tiket di loket mereka.
Loket tiket para calo ini sebenarnya adalah pos penitipan helm. Jelas terlihat bukan loket tiket resmi, namun bagi pengunjung yang baru pertama kali datang tidak akan mengira bahwa mereka tengah berhadapan dengan calo.
Tiket box resmi berada tepat di dekat pintu masuk Kawah Putih. Jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi parkir motor. Tiket box ini dikelilingi mobil ontang anting yang terparkir.
Sebenarnya calo tiket membebankan harga yang sama yakni Rp 20.000 untuk tiket masuk, dan Rp 15.000 untuk kendaraan ontang anting. Namun, para calo tersebut tetap mendapat keuntungan dari setiap rupiah yang didapatkannya. Besar kemungkinan, para calo bekerjasama dengan oknum pengelola.
Terlepas hal tersebut, untuk terhindar dari permainan praktik calo, sebaiknya belilah tiket di loket resmi. Imbauan untuk menghindari calo juga terpampang dalam spanduk-spanduk yang dipasang pihak pengelola. Karena praktik pungli adalah hal yang harus dilawan.
Dermaga Ponton
Membayar tiket masuk seharga Rp 20.000, ternyata tidak termasuk untuk menikmati dermaga ponton yang ada di dalam Kawah Putih. Dermaga Ponton merupakan sebuah jembatan apung di tengah danau Kawah Putih, yang dapat digunakan wisawatan untuk berfoto. Jika Anda ingin menikmati dekorasi tambahan yang dibangun pihak pengelola tersebut, persiapkan untuk kembali untuk merogoh kocek sebesar Rp 10.000 yang dibayar di tempat. Di samping jalan masuk dermaga ponton tersebut, sudah ada petugas setempat yang berjaga-jaga.
Namun tidak berfoto di dermaga ponton dijamin bukan sebuah kerugian. Karena Kawah Putih pada dasarnya sudah sangat indah untuk dinikmati dari berbagai sudut, tanpa perlu ditambah dekorasi-dekorasi buatan (sbr:pikiran-rakyat.com).